Minggu, 29 Mei 2011

Shadow (its all what i want)

Memang bayangan yang selalu mengitari , andai saja bayangan ini si malam . 

Ya Andai saja bayangan ini si malam , walaupun akan jarang terlihat tapi akan selalu mengitari .
Saat sinar matahari meredup tapi tetap saja dengan membara malam pun tiba .
saat senja saja dimana malam dapat membauri matahari atau matahari mendekati malam
by : me 

Tak terbayngkan seandainya

Seandainya dunia tanpa pemulung,
Betapa sampah kan menggunung.
Perut bumi segera terpuruk,
Kekurangan biji besi dan aluminium.

Seandainya dunia tanpa petani,
Siapakah peduli adakan padi?
Bentangan sawah akan mati,
Hanya ditumbuhi rumput teki.

Seandainya dunia tanpa penyanyi,
Suasana sunyi tanpa hiburan.
Gitar dan piano ogah dimainkan,
Yang ada sekedar jadi pajangan.

Seandainya dunia tanpa pemimpin,
Kericuhan tak akan pernah reda.
Rakyat jelata semakin melata,
Entah pada siapa ia berbagi duka.

Seandainya puisi ini dibersambungkan,
Seminggu saja tak kan usai,
Sebulan pun masih belum tentu,
Sungguh! tak terbayangkan!

by : vievia

DIA YANG SEMPURNA

Terimakasih untuk kesempurnaan. Untuk baris abjad yang mampu mendeskripsikan Dia. Untuk Dia yang tidak selalu indah namun tetap terlihat sempurna. Terimakasih untuk membuatku mampu mematahkan paham bahwa tak ada yang sempurna. Karena pada nyatanya, Dia wujud kesempurnaan. Tuhan tau bagaimana aku memujanya. Sistem otak tau seberapa banyak ku gantungkan namanya pada benang-benang memori.
Ya. Aku memang akan berbicara tentang Dia.
Dia memiliki banyak kata "IYA" untuk diberikannya padaku. Bahkan aku seperti hampir tidak memiliki kata "TIDAK" darinya. Dia terkadang membangunkan ku dengan satu belaian, satu kecupan dan nada yang sama. Dia selalu mampu menemukan hal-hal yang bisa membuatnya bangga padaku, bahkan ketika aku jauh dari ekspektasi nya. Dia masih berusaha menggendong ku dengan senyum mengembang dan bahan candaan yang tetap saja dilontarkan. Seperti aku bukanlah beban berat bagi nya. Seperti aku adalah anak kecil yang memang masih pantas menerima gendongan darinya. Dia yang memiliki banyak jawaban dari banyak pertanyaan yang aku ajukan. Percayalah, aku masih terus bertanya-tanya darimana jawaban-jawaban itu selalu mampu Dia suguhkan dan selalu mampu memunculkan rasa kagum ku untuknya. Dia yang meletakkan rasa percaya dengan sangat yakin untukku. Dia yang menularkan ku kecintaannya pada buku. Dan aku selalu mensyukuri itu. Dia selalu menganggap ku belum cukup dewasa untuk dilepaskan, bahkan ketika semua orang menganggap ku pantas untuk dilepaskan. Dia seperti mengabadikan ku dalam frame sosok yang akan selalu kecil di matanya. Tapi sungguh, aku tak berkeberatan.
Dia yang menanamkan ide untuk selalu menjadi wanita yang kuat dan mandiri sekaligus mengingatkan ku akan kodrat. Kodrat yang mengharuskan ku mengabdi pada lelaki lain. Kodrat yang menurut Dia adalah menjadikan Dia bukan lagi orang yang harus didahulukan. Kodrat yang akhirnya kepemilikan nya atas aku harus diserahkan dengan suka rela pada lelaki lain. Kodrat yang semakin lama seperti ingin ku kutuk atau ku kurung di menara tertinggi tanpa pintu, jendela atau bahkan ventilasi. Karena nyatanya, Dia dan pasangannya adalah orang yang selalu ingin aku dahulukan. Tapi kodrat membuat ku pada akhirnya tidak lagi bisa mendahulukan mereka.
Sudahlah, jangan berdebat tentang kesempurnaan. Aku memang tidak menganut asas kesempurnaan yang sama dengan kalian. Dia masih tetap memiliki celah. Dia tetap dengan salah. Dia tetap berkekurangan. Tapi aku tidak menganut asas kesempurnaan kalian yang tanpa celah, salah dan kekurangan. Aku menganut asas kesempurnaan yang terbentuk karena tidak sempurna. Jadi, biarlah Dia tetap sempurna.
Dia lah pemilik cinta sejati. Dia lah penggenggam ketulusan. Dia lah penganut kerja keras. Dia lah kesempurnaan.
-Untuk Dia yang kupanggil Ayah-

Harapan


Harapan adalah rak
Tempatku menggantungkan impian
Hati-hati aku menempatkan
Sepotong bagian masa depan
Pada Harapan.

Harapan adalah kotak
Tempatku menyimpan berbagai pikiran.
Hati-hati aku melipat
Segala aspirasi untuk
Dicobakan.

Harapan adalah rak
Tempatku meletakkan ketakutan
Hati-hati mereka kusisihkan
Agar tidak makin
Berkembang

Harapan adalah rak
Tempatku menggantung keberhasilan
Dengan bangga memperlihatkan
Segala yang berhasil kuwujudkan, dengan bantuan
Harapan

by : vievia